Kamis, 01 Mei 2014

HAK PATEN TEMPE


Tempe, Makanan Khas Indonesia Yang Dipatenkan Jepang


 

       "Tempe sudah dipatenkan oleh Jepang, jadi bukan punya Indonesia," kata Executive Chef Hotel Dharmawangsa, Vindex Tengker, belum lama ini. Menurutnya, dipatenkannya tempe oleh Negeri Sakura itu menandakan ketidakpedulian Indonesia terhadap khasanah kulinernya.
Tempe yang dipatenkan Jepang adalah dalam kemasan plastik. Sedangkan yang pembungkus daun pisang belum dipatenkan."Cuma tempe yang dibungkus plastik aja, yang dibungkus daun belum ada yang patenkan." Tambahnya, jepang mematenkan tempe karena negara maju tersebut bisa mengolah tahu dan soya, yang bahan dasarnya adalah kacang kedelai.
Jepang kemudian mendaftarkannya ke Komisi Intelectual Property Rights.

       Tempe adalah makanan yang dibuat dari fermentasi terhadap biji kedelai atau beberapa bahan lain yang menggunakan beberapa jenis ragi Rhizopus, seperti Rhizopus oligosporus, Rh. oryzae, Rh. stolonifer (kapang roti), atau Rh. arrhizus. Sediaan fermentasi ini secara umum dikenal sebagai "ragi tempe". Kapang yang tumbuh pada kedelai menghidrolisis senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana yang mudah dicerna oleh manusia. Tempe kaya akan serat pangan, kalsium, vitamin B dan zat besi. Berbagai macam kandungan dalam tempe mempunyai nilai obat, seperti antibiotika untuk menyembuhkan infeksi dan antioksidan pencegah penyakit degeneratif.

   Secara umum, tempe berwarna putih karena pertumbuhan miselia kapang yang merekatkan biji-biji kedelai sehingga terbentuk tekstur yang memadat. Degradasi komponen-komponen kedelai pada fermentasi membuat tempe memiliki rasa dan aroma khas. Berbeda dengan tahu,tempe terasa agak masam. Berbagai penelitian di sejumlah negara, seperti Jerman, Jepang, dan Amerika Serikat. Indonesia juga sekarang berusaha mengembangkan ragi (strain) unggul Rhizopus untuk menghasilkan tempe yang lebih cepat, berkualitas, atau memperbaiki kandungan gizi tempe. Nah, ragi jenis Rhizopus inilah yang dipatenkan oleh Jepang. Mereka mengklaim yang menemukan ragi Rhizopus oligosporus terbaru adalah seorang Jepang bernama T. Yokotsuka. Ragi ini dipakai untuk tempe yang dibungkus oleh plastik. Sedangkan yang dibungkus oleh daun pisang, raginya lebih alami karena dibantu oleh fermentasi dari daun pisang itu sendiri.
 
 AMERIKA SERIKAT TURUT PATENKAN TEMPE
Selain Jepang, Amerika Serikat pun telah mematenkan tempe. Jika di Jepang ada 6 hak paten tempe, di Amerika malah lebih banyak atau ada 13 hak paten tempe. Akibatnya para pengrajin tempe Indonesia harus berhati-hati ketika memproduksi tempe karena dapat saja dituntut oleh pemilik hak paten tempe dari Jepang atau Amerika Serikat.  



Menurut saya jika tempe sudah di patenkan oleh Negara lain, jelas ini akan berdampak pada perekonomian di Negara kita khususnya buat para pengusaha tempe kecil maupun besar dalam meproduksi tempe tersebut. Terutama ketika saat akan memproduksi tempe tersebut. karena tempe merupakan satu komoditas yang cukup laris di pasaran. Tempe yang harganya relatif cukup murah memang identik dengan masyarakat Indonesia dan hampir di seluruh penjuru nusantara pernah mengkonsumsi tempe.

Dalam hal ini kita bisa menilai bahwa pemerintah kurang memperhatikan kreativitas anak bangsa sendiri. Contoh yang sangat jelas adalah tempe yang sekarang sudah di patenkan oleh jepang, dan kita juga sudah melihat sebelumnya ada reog ponorogo yang di klam oleh Malaysia yang pada dasarnya itu adalah warisan nenek moyang bangsa kita. Tapi mengapa Malaysia biasa mengklaim bahwa reog ponorogo adalah budaya mereka. Nah dilihat dari kejadian ini bahwa pemerintah Indonesia kurang memperhatikan kreativitas dan budaya bangsa kita sendiri, pemerintah harusnya lebih memperhatikan hal seperti ini agar tidak ada lagi hasil budaya atau kreativitas kita yang diklaim oleh Negara lain.

Mungkin ini pelajaran bagi kita semua khususnya bagi pemerintah Indonesia yang sebagai mana mestinya harus menjaga dan melestarikan budaya kita, kesadaran akan pentingnya asset bangsa kita seharusnya menjadi acuan untuk mencintai dan melindunginya. Karena kesadaran akan pentingnya warisan budaya kita akan membuat kita lebih terdorong untuk melakukan inovasi inovasi dan memajukan bangsa Indonesia.

http://www.google.com/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&docid=MQsu-hIp7VzhhM&tbnid=_Mw-MOU0sl2UlM:&ved=0CAUQjRw&url=http%3A%2F%2Fwww.bubblews.com%2Fnews%2F2238156-tempe&ei=0nFiU7TSKsm5uAT7woKAAg&bvm=bv.65788261,d.c2E&psig=AFQjCNG9aE0pzt234ozofrJs-qkZQGdrnA&ust=1399046993162100